Buku ini saya persembahkan kepada :
- Kedua Orang Tua saya yang selalu mensupport
saya agar tetap terus bersemangat
- Kekasih saya tercinta Taufik Akbar yang tulus mencintai saya serta ikut berpartisipasi dalam tugas ini.
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan buku ini dengan judul “ Mengungkap misteri….. dalam keresahan “ yang Insya Allah dapat menghasilkan karya yang baik serta dapat menguak apa yang belum kita ketahui dan tak lagi menimbulkan keresahan dalam hati dan terus menjadi misteri.
Tak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Indiwan dosen Investigative Reporting saya dicampus yang telah memberikan arahan, tehnik, serta menumbuhkan keberanian untuk mencari fakta-fakta yang belum terungkap, juga orang tua saya yang amat berjasa dalam hidup saya, serta kekasih saya Taufik Akbar yang selalu menemani saya kemanapun dalam mencari informasi.
Akhirul kata mudah-mudahan dengan terbitnya buku ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Seperti sebuah ungkapan, tak ada gading yang tak retak, saya tetap menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangannya, maka dengan kerendahan hati, sekali lagi saya mohon kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan.
Terima kasih.
Penulis,
Diana Mega Dewi
Tentang penulis
Penulis buku ini, Diana Mega Dewi, dilahirkan pada tanggal 21 Maret 1989 di kota Jakarta. Dilahirkan ditengah keluarga bahagia sebagai anak semata wayang. Wanita ini tumbuh menjadi gadis yang bertubuh tinggi 169cm, berat 58kg mempunyai karakter yang unik dengan sifat manjanya pernah meraih prestasi di bidang seni tari yaitu juara pertama modern dance se-Kelapa Gading Jakarta Utara di GOR Senayan pada tahun 1992. Gelar Miss Pujangga diperoleh sejak di SMP-N 123 sampai di SMA-N 45 dikarenakan terus mendapatkan Juara unggulan membaca puisi antar sekolah. Sejak tahun 2006 melanjutkan ke Perguruan Tinggi di STIKOM London School of Public Relations Jakarta dibidang Mass. Communication Batch X. Ia bercita-cita ingin mempunyai Wedding Organizer yang terkenal dan dapat membahagikan kedua orang tuanya yang sangat dikasihinya. Wanita mempunyai darah campuran antara Jawa Tengah dan Riau ini sangatlah ulet, ia menciptakan buku ini untuk menguak kasus tertentu yang belum terkuak kebenarannya yang diterbitkan untuk kalangan sendiri yakni “Mengungkap misteri…… dalam keresahan”
(Tues, 22January 2008).
Hal 1
Harga palsu pemakaman di berbagai TPU di Jakarta.
Tertulis ratusan ribu, kenyataannya jutaan
JAKARTA, SEAD – Biaya pemakaman di TPU – TPU Jakarta sangat tinggi. Biarpun tertulis harga yang sebenarnya tetapi masih terdapat banyak penyimpangan pada kenyataannya di lokasi. Prosedur yang ada pun tidak berjalan sebagaimana harusnya.
2 pihak yang bertentangan di lokasi
Pada TPU eksis yang berada di Jakarta, untuk blok petak makam baru, biaya yang berlaku tertulis berkisar dari tidak membayar hingga Rp 100.000,-
Pada kenyataannya biaya yang harus dikeluarkan pihak keluarga pada saat salah seorang keluarganya wafat sangatlah besar. Belum lagi ditambah biaya menyewa tenda, kursi, dll.Bpk.Mujikir juga mengatakan bahwa kegiatan pemakaman yang terjadi di kebanyakan TPU memang ada yang mengatur. Mandor dari atas yang memberikan perintah untuk menaikan harga sedemikian rupa sehingga harga yang tadinya hanya Rp 100 ribu menjadi Rp 3 juta dengan rincian Rp 600 ribu untuk tanah, Rp 600 ribu untuk penyewaan tenda,kursi dll Rp 400 ribu untuk biaya penggalian tanah, dan sisanya diberikan kepada kantor (?).
KPP atau peran serta masyarakat disini yang berperan sebagai penggali dan pemelihara memang diharuskan untuk menuruti apa yang diperintahkan oleh mandornya.
Ia juga mengungkap bahwa banyak juga para ahli waris yang tidak terima dengan banyaknya denda yang dikenakan kepada pihak keluarga jika telat membayar biaya pemeliharaan kubur. Jika seharusnya mereka membayar Rp 150 ribu karena telat mereka jadi harus membayar Rp 600 ribu.
Dilain pihak, Bpk Sugiharto yang adalah Ketua pelaksana pemakaman yang bekerja di kantor TPU Karet Jakarta Pusat ini mengungkapkan hal yang berbeda,
Ia mengatakan, prosedur di TPU – TPU Jakarta sangat jelas dan merinci. Ia juga menjelaskan bahwa di TPU Karet ini selain PNS (Pegawai Negeri Sipil) ada juga peran masyarakat yang membantu berjalannya kegiatan pemakaman disini. “Mereka kadang tidak menjalankan prosedur yang benar, kadang suka melebihkan biaya galian untuk hidup” jelasnya.
Mengenai fasilitas yang ada, Bpk Sugiharto menjelaskan bahwa tidak ada fasilitas – fasilitas yang berlebihan di TPU ini, semua sama. Hanya saja terdapat kelas yang berbada tiap lokasinya. Untuk warga yang mampu maka ada kelas AA1 yang bertempat di depan dan berharga Rp 100 ribu, sedangkan untuk warga yang kurang mampu juga disediakan kelas A3 yang gratis dan berada di lokasi paling belakang dari pemakaman.
Sama mahalnya dengan biaya pemeliharaan dan perpanjangan. Biarpun telah diatur dalam Perda No 2 thn 1992, tetapi dalam pelaksanaannya biaya yang harus dikeluarkan pihak ahli waris memang tidak sesuai.
“Ya kalau untuk pemeliharan seikhlasnya saja, bagaimana silahturahminya saja,” ucap Bpk Sugiharto ketika ditanya mengenai jumlah biaya pemeliharaan.
Untuk itu, TPU – TPU yang memang sudah penuh dan tidak mempunyai lahan lagi diberikan kewenangan untuk membongkar makam yang sudah lama ada dengan berbagai syarat dan ketentuan.
Pada kenyataannya banyak pihak ahli waris yang komplain karena harus membayar lebih besar dari yang tertulis dengan alasan denda yang tidak jelas perhitungannya dan makam mereka juga seenaknya di bongkar.Nurlaila (36) adalah salah seorang ahli waris. Ia sering berurusan dengan kantor pemakaman TPU Karet untuk membayar biaya tahunan, perpanjangan dan juga sekedar berziarah dan memberikan uang santunan pada masyarakat yang bekerja dilokasi.
Mengenai makam tumpang ini Bpk.Sugiharto menjelaskan bahwa hal ini diatur juga dalam Perda no 2 thn 1992. Didalamnya tertulis jika makam sudah lewat 3 tahun maka diijinkan untuk dibongkar, tetapi bisa diperpanjang yaitu jika sudah 3 tahun 3 bulan lewat 1 hari.
Untuk pemakaman tumpang dapat dilakukan untuk sesama keluarga ataupun untuk orang lain jika pihak keluarga sebelumnya bersedia.
Selain itu untuk pihak keluarga yang baru ingin memakamkan salah seorang keluarganya juga harus membayar biaya sebesar 25 persen. Pemda sendiri sebenarnya juga sudah mempunyai ketetapan untuk memperbolehkan makam tumpang untuk sesama keluarga, tetapi kejadian di lokasi berbeda dengan apa yang ditentukan. Karena lahan yang ada sudah tidak cukup lagi maka segala cara pun dilakukan untuk mendapat keuntungan, bahkan tidak jarang terdapat makam gendong, yaitu makam yang berada diantara 2 makam yang telah lama ada.
Pada TPU Karet sendiri umumnya sudah membuat 2 kali galian pada tanah makam. Upah galian untuk para pekerja Rp 200 ribu.
Dari berbagai hal ini, para ahli waris dan pihak keluargapun menjadi resah. Pihak keluarga yang hendak menguburkan salah seorang anggota keluarganyapun menjadi susah untuk menjalani prosedur yang ada. Entah apa yang terjadi di Jakarta pada 20 tahun mendatang.
Seiring pergantian jaman, kebudayaan seperti tari Jaipong ini sering terabaikan. Hanya segelintir orang yang tetap melestarikan budaya tari ini walaupun pementasan Jaipong terkadang sudah berubah kea rah yang negative yaitu erotis. Ciri khas dari tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik gendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok.
Walaupun lebaran masih 13 hari lagi, mahalnya harga daging sudah dirasakan para masyarakat. Dan mulailah para pedagang daging mengenduskan niat liciknya untuk berbisnis daging glonggongan. Memang serupa tapi tak sama. Warnanya yang sama-sama merah, dan baunya yang khas seperti daging segar asli. Tetapi jika kita perhatikan dengan seksama, “tess…. tess…. tess…. “ bunyi percikan air yang jatuh dari daging yang tengah digantung itu tak kunjung henti. Karena pada dasarnya daging glonggongan itu adalah daging yang 2/3 beratnya berasal dari air. Cara memasukan air itu sendiri pun dengan cara menyuntikannya, dengan bobot yang besar itu tapi jika dimasak akan kempes dengan sendirinya. Ya, itulah kelicikan-kelicikan para pedagang untuk meraih keuntungan. “Ctuk…. Bregg!!!, ya gimana ya neng klo ga gitu mah saya ga untung neng!!”, alasan Mamat pedagang daging glonggongan itu sambil memotong-motong daging untuk dikilokan. Mamat ini telah menekuni pekerjaannya selama hampir 2.5 th. “Abis, ga susah neng cara nyuntikin air-air ini kedalam daging biar bobot dagingnya jadi lebih berat”,ujar Mamat. Lagipula, Mamat pun tak pernah takut untuk gencari bisnis ini bertahun-tahun. Karena dari dinas pemeriksaan makanan pun jika tahu ini adalah daging glonggongan, hanya memperingatkannya saja dan tak berusaha untuk menindak lanjutinya lagi. “Jadi saya mah cuek aja lah, toh klo ketauan paling-paling cuma diperingatin aja….!!”, celoteh Mamat yang berdagang di Pasar Pedongkelan, Jak-Ut. Kian merebaknya daging bermasalah ini dikarenakan dari dinas pemeriksaan makanan pun tidak begitu serius untuk menanggapi masalah ini. “Iya tuh, saya juga gemes banget!!. Masa klo ada razia cuma dipegang-pegang itu daging trus klo dia tau itu daging glonggongan ya cuma dibilang jangan dagang ini lagi ya pak??. Huuh, dasar!”, gerutu Lutfia 42th yang tengah berbelanja daging. “Klo bgini caranya sih, saya bli daging di supermarket aja lah?? Biar mahal asal qualitasnya terjamin!!.”, ujar Lutfia. Kita pun tak asing lagi untuk mendengar masalah daging bermasalah seperti ini. Karena hal ini sudah menjadi hal yang biasa untu kita. Dan kita hanya bisa bilang “Ya, namanya juga usaha…!!”. Tak ada ketegasan pemerintah untuk menindak dinas pemeriksaan makanan yang masih leye-leye menanggapi masalah daging bermasalah seperti ini.
Ia adalah Sexy Dancer dibawah naungan WashTuffle Event Organizer. Jadi ia sudah terpaut kontrak selama 1th oleh EO tersebut. Sebelumnya pun ia pernah menjadi penari, tetapi hanya sebagai penari biasa yang tidak terpaut kontrak oleh EO manapun. Ia hanya penari dari suatu kegiatan UKM di campusnya dan hanya sewaktu-waktu dipanggil jika ia diperlukan dalam suatu acara. Sudah 4 bulan ia menggeluti dunia malam yang sangat tidak lazim bagi orang-orang awam, “Berat memang bekerja ditengah-tengah cibiran orang-orang yang hanya melihat seseorang dari sebelah mata, tapi yasuwlah itu hak mereka mau nilai aku apa?. Yang penting kehormatan serta niatqu hanya aku dan tuhan yang tau!”, ucap Frischa sambil merapikan rambutnya didepan cermin. Ia melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan hobby serta jiwanya sebagai “Dancer” yang diiringi pula dengan musik R n’B. Pada awalnya pun ia terjun kedalam dunia entertaint itu sendiri melalui audisi dari iklan sebuah shampoo terkenal, setelah itu ia ditarik untuk dance disebuah acara sampai akhirnya ia mendapat tawaran audisi sebagai sexy dancer dalam team Event Organizer WashTuffle. Setelah itu ia diterima sebagai sexy dancer dalam EO tersebut dengan system kontrak 1th. Pendapatannya pun cukup menarik, sekali tampil dalam kota durasi 5menit sekitar Rp.350.000,- jika melewati durasi tersebut akan dikenai charge sebesar Rp.50.000,- per menit, tetapi jika acara besar sampai keluar kota sekitar Rp.2.000.000,- per 5menit. Terkadang ia harus berjuang keras untuk tetap tegar dalam menghadapi tangan-tangan usil pada saat ia tampil, bahkan yang lebih parahnya melalui EO ia bisa dipesan oleh lelaki hidung belang. Tetapi itupun tergantung pula dari kepribadiannya masing-masing, ingin professional dalam bekerja atau ingin bekerja sambil mencari penghasilan lain dengan menjual diri. “Duh, klo aku jangan sampe deh…”, celoteh Frischa si anak semata wayang ini.
Mereka pun tak perlu mengeluarkan budget extra untuk merayakan tahun baru ataupun pergi jauh dengan cuaca yang amat tidak bersahabat, karena dengan budget yang minimalis pun sudah dapat merasakan keramaian pesta tahun baru. Suasana Mall Kelapa Gading pun sangatlah ramai dari hari-hari yang biasa, seperti layaknya pesta kostum para pengunjung Mall Kelapa Gading memakai pakaian yang tak kalah serunya dengan acara malam tahun baru ini. Hujan pun terus mengguyur, tak henti-hentinya sang Khaliq menyiram malam pergantian tahun itu. Tetapi hujan membuat suasana semakin seru dan romantis, dengan pakaian yang telah menempel dikulit karena basah lepek dan udara yang dingin kian membuat antusias para pengunjung La Piazza untuk bernyanyi bersama Kerispatih dengan lagunya yang romantis. Para pengunjung sangat banyak yang terlihat datang berpasang-pasangan, baik yang muda maupun tua. “Ayang tar sekitar pukul 23:50 kita keluar dari sini ya biar tar keluar parkirnya gak macet, kan tar kembang apinya ada di bunderan Kelapa Gading”, ucap Akbar kepada Diana sambil jalan bergandengan tangan. Mereka sangat memanfaatkan waktu untuk bercanda ria sambil menunggu pukul 23:50 WIB, hingga akhirnya waktu itupun tiba. Mereka langsung bergegas pergi menuju Bundaran Kelapa Gading untuk menyaksikan lecutan-lecutan kembang api yang cantik. Kendaraan pun mulai padat, saling salip-menyalip pun mulai terjadi, sehingga ada yang rela berjalan kaki karena tak memungkinkan lagi untuk membawa kendaraan. Tetapi untungnya ada petugas polisi yang mengatur arah jalannya kendaraan sehingga dapat langsung memadati tengah-tengah Bundaran Kelapa Gading. Tin, tiiiiiinnn, tiiinnnnn, prepppp, peeeeeepp!!! Breeemmm, bremmmm, breeeeeeeeeeeemmmm!!!! bunyi klakson, trompet, serta gas knalpot motor yang mulai riuh terdengar mengiringi detik-detik datangnya pergantian tahun baru. Tepat ditengah samping Bundaran Kelapa Gading, Akbar bersama sang kekasihnya telah mendapat tempat untuk melihat kembang api. Detik-detik yang sudah ditunggu pun telah datang, jalanan sudah menjadi lautan manusia, suara trompet, klakson, serta hitungan mundur pun dimulai 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 ciung…… ciuuuungg, jedaaaaarrrrr!!!!!. Pesta kembang api pun dimulai, dengan 100X ledakan kembang api yang amat cantik telah menandakan pergantian tahun pun telah dimulai tepat pukul 00:00 WIB.
Dengan penuh harapan dan semangat baru untuk menuju kesuksesan demi masa depan mengawali tahun baru 2008, tak lupa juga selalu diiringi dengan doa agar semua harapan dapat tercapai dengan baik. Pesta tahun baru yang semarak diselenggarakan oleh Mall Kelapa Gading (La Piazza) ini berjalan dengan baik dan sukses tanpa menimbulkan kericuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar